Sabtu, 16 April 2011

MINIFANFICTION/JongNo/I can't leave you/1SHOOT


“hah… hah… hah… aish… hah… hah…” Jino tetap berlari mengelilingi stasiun ini tanpa memperdulikan hidungnya yang mulai mengeluarkan darah segar. sesekali menyeka dengan kasar darah itu kemudian berlari lagi menuju lantai 2 stasiun kereta

“Hyung… odideyo?” lirihnya sambil terus berlari

 
 ~"~"~"~"~"~"~"~"~"~"~"~"~"
‘Hampir sampai’ gumamnya dalam hati. Hidungnya ini mulai tidak berkonpromi dengan kendali otaknya, terus menerus mengeluarkan darah berwarna merah segar.
Ruang Pengendali #emangnya pesawat ada ruang pengendalinya segala…#, Jino mulai masuk kedalam ruangan itu sambil berjalan lemah menyeret tubuhnya yang hampir roboh.
“Tuan! Anda tidak apa-apa?” Tanya salah satu pegawai yang berada disitu kaget melihat wajah jino pucat dan hidungnya terus mengeluarkan cairan warna merah darah
“gwaenchana…” kata Jino lemas “bolehkah saya mengumumkan sesuatu?” Lututnya mulai lemas sehingga Jino terjatuh dan para pegawai disana membantunya berdiri
“Tuan! Anda harus dibawa ke rumah sakit sekarang! Hidung anda…” Jino langsung menepis lengan-lengan  yang mulai membantunya untuk berdiri
“tidak perlu! Aku hanya ingin mengatakan sesuatu…” Jino menyeret kakinya berjalan menuju microphone

Ya! Pabo namja! Odinde??? Aku lelah mencarimu…apa  kamu masih marah soal tadi?? Kau salah pengertian… Uhuk. “ darah segar mulai keluar dari mulut Jino “Jonghyun-sshi… mianhae… Jeongmal mianhae… aku bukannya bermaksud menyakiti hatimu…uhuk.” Kata-kata jino terhenti sesaat “Saranghae… Jeongmal saranghamnida… aku hanya mencintaimu seorang… can you trust me?” air matanya menyeruak keluar setelah kalimat itu Jino hentikan
 
BRAK!

“Jino!” seseorang berlari kearahnya. Samar-samar, matanya  yang sipit terlalu berat untuk dibuka lebar
‘suara itu…’ gumamnya dalam hati “Hyung?” Tanya jino lirih, lututnya yang lemas tidak dapat menahan diri lagi hingga Jino terjatuh dan darah itu masih mengalir
“Jino ya!” namja itu langsung memang tubuh kecil Jino yang lemah dan mengusap darah yang keluar dengan lembut
“Mianhae….” Ujar jino lirih, mungkin sudah dikategorikan berbisik namun Jonghyun masih bisa mendengarnya
“untuk apa? Seharusnya aku yang minta maaf…” ucapnya lirih dan tanpa disadari olehnya airmata tulus itu keluar seiring dengan isak tangisnya
“aku memang pencemburu… aish~” dia menyeka darah yang keluar lagi
“hahaha… dasar pabo namja~” candaku
“kau masih bisa bercanda? Kamu harus ke rumah sakit sekarang!” dia mengangkat tubuh Jino dan berjalan keluar ruangan
“tidak usah! Toh waktuku tinggal sebentar lagi…” protes jino
“nggak! Kamu harus dibawa ke rumah sakit!” Jonghyun sedikit berlari karena keadaan tubuh Jino semakin lama semakin melemah
“bertahanlah!” lirih jonghyun sambil menahan tangisnya karena tubuh Jino mulai dingin
“hyung… masihkah ada kesempatan untukku untuk meminta maaf padamu…” Jino lemas, nafasnya melemah dan bibirnya mulai membiru
“Jino… ku mohon… bertahanlah… jangan tinggalkan aku…” bisiknya sambil terus berlari
“na do saranghae…” air mata jonghyun tak dapat terbendung lagi

Sampai diluar stasiun jonghyun langsung memanggil taksi

“ke rumah sakit terdekat pa! cepat~!” perintah jonghyun langsung dituruti oleh sang supir
“Jino…” jonghyun menyeka lembut darah yang terus menerus mengalir dari hidung jino “bertahanlah…”
“gelap…” lirih jino dengan mata yang hampir tertutup
“Jino… ayolah… bertahan… hiks.”
Jonghyun memeluk tubuh jino yang dingin, dia merasakan detak jantung jino mulai melemah
“Jino… hiks. Jino… hiks.” Air mata jonghyun meluap ketika detak jantung Jino perlahan menghilang
“JINO!!!!!!!! ANDWAE!!!!!!!” teriaknya saat taksi itu berhenti didepan rumah sakit
“pa pa pa! tolong bantu saya pa!” kekhawtiran Jonghyun bertambah karna tubuh jino benar-benar dingin sekarang

@ICU

“suster…!” teriak jonghyun ke salah satu suster yang ada disana
“bawa dia sus! Dia kritis~!” teriaknya sambil menangis
Tubuh Jino yang dingin langsung ditidurkan diatas ranjang dorong #bener bukan?#
Sang suster langsung memeriksa denyut nadi jino, dengan wajah serius dan akhirnya sang suster menggelengkan kepalanya
“kenapa?? Apa yang terjadi??”
“denyut nadinya sudah tidak ada…” sang suster mengantungkan perkataannya “mianhae…”
“jino… don’t leave me… please….” Jonghyun menguncang-guncang tubuh jino yang mulai kaku

::Jino POV::

Ku lihat tubuhku yang terbaring kaku, membiru
“jino… don’t leave me… please…” ujar jonghyun lirih sambil menangis
“hyung….” Reflex aku langsung memeluk tubuhnya
“aku nggak pernah meninggalkan hyung… aku selalu ada disini, dihatimu…” ujarku jujur, menyentuh dada bidang itu dengan telunjuk kecilku. Aku rasa dia tak melihatku, dia masih sibuk bergelut dengan airmatanya yang terus menerus keluar

"uljima hyung~ saranghae~"

tubuh ini pun perlahan mulai menghilang, tapi aku tau hatiku tak akan pernah menghilang. karna dia telah membawa hatiku bersamanya

The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar